Senin, 27 Mei 2013

Resume Buku "Penderitaan dan Perasaan Ummat"


  RESUME BUKU

"Penderitaan dan Perasaan Ummat"




A.    Identitas Buku
Judul Buku                         : penderitaan dan perasaan UMMAT serta cara   
              mengatasinya
Penulis                               : Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi rah. a.
                                             Maulana Muhammad Yusuf rah. a.
Tempat Terbit                    : Bandung
Penerbit                             : Pustaka Ramadhan

B.     Isi
1.      Penderitaan Ummat
TERJEMAHAN BAB KEEMPAT DARI AL I’TIDAL
Memang benar bahwa umat Islam seddang menghadapi berbagai masalah. Tetapi persoalannya adalahh apa yang harus dilakukan soleh ummat Islam dalam keadaan seperti ini. Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap dan Allah Swt telah menyatakan kelengkapannya itu dalam al quran dan mengumumkan bahwa dengan penyempurnaannya, Dia telah melengkapkan nikmat Nya dan rahmat Nya ke atas manusia.
            Walaupun penghormatan yang diberikan kepada umat islam begitu besarnya, namun tetap saja pengikut pengikut agama yang sempurna ini masih bingung apa yang harus mereka lakukan . padahal telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam kehidupannya, sehingga dapat dirumuskan bahwa untuk mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah dengan mengikuti jejak Rasulullaah Saw. Lebih ikhlas kita mengikutinya, maka akan lebih berhasil kita sampai tujuan.
            Apabila kita bandingkan kehidupan sekarang dengan kehidupan pada zaman Rasullah Saw. Kita harus mengakui bahwa setiap sunah secara halus dan tanpa segan telah disingkirkan dari kehidupan kita kaum muslimin. Apalagi sekarang ini apabila kita mencoba mengembalikannya, maka kita akan dianggap kuno dan bodoh. Dan inilah kedzaliman yang paling besar dan paling menakutkan dalam kehidupan kita.
            Seorang panyair Persia berkata, “tidak ada jalan keluar dari perbuatan kita sendiri, karrena penyakit kehidupan adalah buah dari amalan kita yang buruk”.
            Walaupun begitu, tidak semua berartu bahwa semua penderitaan itu selalu disebabkan oleh dosa-dosa, ada juga penyebab lainnya. Bahkan penderitaan seperti ini juga diderita oleh rasul rasul Allah dan anak anak yang tidak berdosa. Dan ternyata bencana tetap akan diturunkan walaupun ada orang shalih di antara kita, apabila perbuatan maksiat telah merajalela. Karena walaupun ada orang yang shalih tetapi tidak mengajak sesamanya pada kebaikan, itu sama saja tidak berguna.
            Lembar lembar sejarah telah penuh dengan peristiwa peristiwa laknat Allah. Tetapi apa yang terjadi pada kita hari ini di hadapan kita. Kita telah mengambil perkara perkara yang membawa kepada ketidak percayaaan wujud Allah dan tidak kesenonohan akhlak. Kita sering terlibat dalam tindakan tindakan maksiat yang setiap hari semakin bertambah, akibatnya : bencana azab dan mala petaka semakin bertambah. Dalam suasana seperti ini cara mengatasi masalah yang kita hadapi hanya dengan cara menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan berpegang kokoh pada agama. Tetapi sayang, siapa yang berani mengemukakan perkataan yang dianggap usang ini dan siapa yang mau mendengarnya ? hanyalah kepada Allah saja kita mengadu dan hanya kepadaNyalah saja kita memohon pertolongan.
2.      Perasaan Ummat
SERUAN HADHRATJI MAULANA MUHAMMAD YUSUF RAH.A  KEPADA KAUM MUSLIMIN UNTUK MENJADI UMMAT YANG BERSATU PADU.
Tiga hari sebelum meninggal setelah shalat subuh di raiwind, lahore, maulana muhammad yusuf rah.a. memberikan ceramah yang sangat penting yang isinya “Lihatlah saya seddang dalam keadaan tidak begitu sehat. Sepanjang malam saya terpaksa berjaga karena tidak dapa tidur. Namun demikian saya memaksakan diri untuk bicara sebab ini sangatlah penting. Barangsiapa yang memahami dan mengmalkannya maka Allah SWT akan meninggikannya dan kejayaan dan jika tidak berarti dia melumpuhkan kakinya sendiri
       Ummat ini telah dibentuk dengan penuh susah payah dan harus berusaha untuk menahan penderitaan.pada hari ini kaum muslimin sudah kehilangan sifat ummat. Dulu yang jumlahnya hanya beberapa ratus orang saja ummat bisa menguasai ummat. Dimanapun tempat mereka yang dilalui, maka negar demi negara telah jatuh di tangan mereka.
       Ummat telah menjadi ummmat  yang sebenarnya hanya apabila setiap orang di kalangan mereka sanggup memutuskan semua bentuk hubungan yang berlawanan dengan perintah Allah SWT dan Rasul Nya. Pada zaman orang orang islam hidup dalam satu ummat, ketika ada satu yang dibunuh, maka yang lainnya akan bereaksi walau hanya sekedar simpati. Namun pada zaman sekarang banyak orang islam yang dibunuh namun tak ada reaksi apapun.
       Ummat bukan nama suatu kaum yang bermukim di suatu kawasan , tapi beratus ratus dan beribu ribu kaum dan kawasan yang terpisah kemudian bersatu padu menjadi satu ummat. Dengan sifat individualistis dan terpacah belah sebenarnya kita sendirilah yang telah menyembelih ummat ini terlebih dulu. Nasrani hanya mengerat ummat ini yang sebelumnya telah kita sembelih. Jika kita bersatu seperti ummat dahulu, maka tak akan ada satu senjata pun yang bisa menghancurkan ummat, sekalioun itu adalah bom atom dan roket. Dan jika kita tidak bergabung seperti itu, kita tak akn bisa mengelak dari kehancuran.
       Banyaknya ummat yang dibunuh tanpa sebab adalah karena mereka telah kehilangan perasaan ummat , mereka telah menyia nyiakan pengorbanan Rasulullah Saw. Satu satunya penyebab adalah dari semua kebinasaan dan kemunduran ummat ini adalah karena ummat tidak terus menerus menjadi satu ummat, bahkan mereka telah lupa apa itu ummat dan bagaimana Rasulullah telah membina ummat ini.
       Untuk menjadi ummat yang sebenarnya, dan agar Allah memberi bantuan kepada kaum muslimin, tidak cukup hanya dengan dzikir shalat madrasah serta kebiasaan belajar mengajar. Ingatlah bahwa perkataan kaumku daerahku saudaraku dan sebagainya adlah perkataan yang memecah belah ummat dan semangat seperti itu sangat dibenci Allah. Walaupun ada orang yang punya banyak kebaikan namun apabila telah menyebabkan perpecahan ummat, maka Allah SWT tetap akan membinasakannya.
Ummat akan menjadi ummat yang sebenarnya apabila setiap indivudu dan golonga di kalangan ummat ini bersama-sama menghiduopkan kembali usaha Rasulullah. Oleh sebab itulah saya katakan bahwa ummmat ini tidak mungkin dibentuk hanya dengan kalimah dan tasbih. Ummat akan menjadi ummat yang sebenarnya hanya dengan melalui perbaikan muamalah dan muasyarah, menunaikan hak hak semua pihak serta ikram kepada mereka. Bahkan ummat ini hanya boisa dibentuk apabila di antara kita berani mengorbankan hak hak diri sendiri untuk menunaikkan hak hak orang lain sepeerti yang diconntohkan Rasulullah dan sahabatnya yang mengorbankan baik harta maupun waktunya.
Dalam membentuk dan merusak ummat, ddalam persatuan dan perpecahan ummat, yang sangat memainkan peranan adalah lidah. Lidah dapat menyenangkan hati namun juga dapat memecahkan hati. Satu perkataan yang salah keluar dari lidah, maka bisa timbul kekerasan, pertikaian  dan bahakan perang besar pun bisa terjadi. Dan juga bila sebuah perkataan baik yang keluara maka perdamaian dan persatuan dapat dibentuk. Lidah juga dapat menyatukan hati hati yag sudah erpecah belah. Oleh karena itu kita harus menjaga lidah kita masing-masing dengan baik.
Di kalangan ummat harus ada satu rombongan yang tugasnya menyuruh manusia kepada agama dan segala jenis kebaikan. Mereka juga harus berusaha menyelamatkan manusia dari keburukan dan segala jenis maksiat. Melalui usaha seperti ini maka ummat akan terus menjadi ummat yang bersatu padu.
Kawan kawan, sibukanlah dirimu dengan usaha dakwah ini supaya perasaan ummat datang kembali di kalangan ummat baginda Rasulllah Saw. Dan juga supaya datang kembali di kalangan mereka kekuatan iman dan yakin supaya ummat ini menjadi ummat yang berdzikir dan bertasbih kepada Allah Swt, supaya mereka menjadi ummat yang tunduk kepada Allah, yang berkhidmat dan bersabar serta sanggup menahan susah payah untuk agama , serta dapat memuliakan orang lain, dan jangan menjadi orang yang suka berbisik bisik dan bersekongkol terhadap orang lain, mengumpat, mengucilkan dan menertawakan orang lain, berbuat jahat dan memata-matainya.
Kini marilah kita memberi erhatian lebih pada perkara ini, yaitu dengan membentuk jamaah jamaah yang terdiri dari beberapa orang dan berbgaia kaum, berbagai daerah dan golongan, yang berbicara dalam berbagai bahasa, namun mereka dapat menjaga ushul dengan baik. Maka insya Allah kerja untuk membentuk ummat yang sebenarnya akan berjalan. Dengan kehendak Allah Swt. Syetan dan nafsu sedikitpun tidak akan menjadi penghalang”.

C.     Penutup
Banyak yang bisa kita ambil dari sepercik resume di atas walaupun hanya beberapa kata yang terdapat di dalamnya. Semoga resume ini dapat bermanfaat bagi peulis dan pembacanya.

Senin, 20 Mei 2013

Pengertian Pendidikan

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendengar kata "pendidikan". Namun apakah kawan-kawan mengetahui arti dari kata tersebut ??? :D :D . Nah, kali ini penulis mencoba mengumpulkan pengertian pendidikan baik dari para tokoh maupun dari berbagai sumber (khususnya internet.hehehe) agar kawan-kawan tak perlu membuka lebih dari satu alamat di internet jika mencari pengertian pendidikan. Dibawah ini beberapa pengertian Pendidikan :




1. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, tentang Pengertian Pendidikan , yang berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.






2. John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.(http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)






3. H. Horne mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)

4. John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)




5. Edgar Dale mengemukakan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)




6. Thompson mengungkapkan bahwa Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)

7. M.J. Langeveled  mengungkapkan bahwa Pendidikan merupakan usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)






8. Prof. Richey dalam bukunya ‘Planning for teaching, an Introduction to Education’ menjelaskan Istilah ‘Pendidikan’ berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)

9. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.” (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)




10. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) menjelaskan bahwa Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan. (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)






11. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan . diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.23 WIB).

12. Pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19617/4/Chapter%20I.pdf. Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.26 WIB).

13. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (http://eprints.undip.ac.id/32812/2/4_pendahuluan.pdf . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.35 WIB).
  
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan mengenai Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain” (Langeveld). (http://www.artikelbagus.com/2012/11/pengertian-pendidikan.html . Diakses tanggal 20 Mei 2013 pukul 14.43 WIB)