Rabu, 05 Juni 2013

Soal Fisika SMA Tentang Gelombang



Hallo kawan..
Kali ini penulis akan berbagi sedikit contoh soal mengenai soal tentang gelombang..
Silahkan dilihat di bawah ini :

1.      Gelombang transversal merambat dari A ke B dengan cepat rambat 12 m/s pada frekuensi 4Hz dan amplitudo 5 cm. Jika jarak AB = 18 meter, berapakah jumlah gelombang yang terjadi sepanjang AB ?
a.       5
b.      6
c.       7
d.      8
e.       10

2.      Gelombang merambat pada tali dengan panjang gelombang 2 meter. Panjang tali 1 meter dan massanya 200 gram. Jika frekuensi gelombang 50 Hz, berapakah cepat rambat gelombangnya ?
a.       100 m/s
b.      200 m/s
c.       300 m/s
d.      400 m/s
e.       500 m/s

3.      Empat buah simpul pada gelombang transversal bejarak 150 cm. Jika cepat rambat gelombang 20 m/s. Berapakah frekuensi gelombangnya ?
a.       5 Hz
b.      10 Hz
c.       15 Hz
d.      20 Hz
e.       25 Hz

4.      Sebuah gelombang transversal merambat dengan peersamaan meter, x dalam meter dan t dalam sekon. Berapakah frekuensi gelombangnya ?
a.       2 Hz
b.      3 Hz
c.       4 Hz
d.      5 Hz
e.       6 Hz

5.      Sumber gelombang menghasilkan gelombang dengan frekuensi 5 Hz dan merambat dengan kecepatan 25 m/s. Berapakah fase di titik O yang berada pada jarak 10 m dari sumber getar setelah sumber bergetar selama ½ sekon ?
a.       0,1
b.      0,2
c.       0,3
d.      0,4
e.       0,5

6.      Tali yang panjangnya 5 m bertegangan 2 N dan digetarkan sehingga terbentuk gelombang stasioner. Jika massa tali 6,25 x 10-3 kg, maka cepat rambat gelombang di tali adalah…
a.       2 m/s
b.      20 m/s
c.       40 m/s
d.      50 m/s
e.       60 m/s

7.      Kawat untuk saluran transmisi listrik yang massanya 40 kg diikat antara dua menara tegangan tinggi yang jaraknya 200 m. salah satu ujung kawatnya dipukul oleh teknisi yang berada di salah satu menara sehingga timbul gelombang yang merambat ke menara lain. Jika gelombang pantul terdeteksi setelah 10 sekon, maka tegangan kawat (dalam newton) adalah ……..
a.       40
b.      60
c.       80
d.      320
e.       420

8.      Sebuah gelombang berjalan dari titik A ke B dengan kelajuan 5 m/s. periode gelombang tersebut adalah 0,4 s. jika selisih fasa antara A dan B adalah 6π/5 maka jarak AB adalah ………
a.       1,0 m
b.      1,2 m
c.       1,4 m
d.      1,6 m
e.       1,8 m
9.      Seutas tali panjangnya 6 m dan salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah tongkat sebagai ujung bebas. Jika ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi 5 Hz, maka terjadi rambatan gelombang dengan kecepatan 5 m/s, dimanakah letak simpul ke-5 ?
a.       9/4 m
b.      7/4 m
c.       3/4 m
d.      1/4 m
e.       10/4 m

10.  Seorang anak sedang bermain gelombang dengan menggunakan tambang yang panjangnya 9 m. salah satu ujung tambang diikat pada pagar sebagai ujung tetap dan ujung lainnya ia getarkan dengan frekuensi 4 Hz. Gelombang merambat pada tambang dengan kecepatan 6 m/s. dimanakah letak perut ke-10 dihitung dari sumber getar ?
a.       3,125 m
b.      4,125 m
c.       5,125 m
d.      6,125 m
e.       7,125 m




11.  Berapakah cepat rambat gelombang bunyi pada sebuah logam dimana massa jenisnya 1500 kg/m³ dengan modulus Young 6.109 N/m² ?
a.       1500 m/s
b.      2000 m/s
c.       2500 m/s
d.      3000 m/s
e.       3500 m/s

12.  Dawai piano yang panjangnya 0,5 m dan massanya 10-2 kg ditegangkan 200 N, maka nada atas ketiga piano tersebut adalah ………
a.       100 Hz
b.      200 Hz
c.       400 Hz
d.      600 Hz
e.       800 Hz

13.  Sebuah seruling yang memiliki kolon terbuka pada kedua ujungnya memiliki nada atas kedua dengan frekuensi 1700 Hz. Jika kecepatan suara di udara adalah 340 m/s maka panjang seruling mendekati….
a.       20 cm
b.      30 cm
c.       40 cm
d.      50 cm
e.       35 cm

14.  Gelombang bunyi terjadi dalam tabung berisi udara yang tertutup pada ujungnya yang lain. Panjang tabung 40 cm. tabung dapat beresonansi dengan berbagai frekuensi dan frekuensi terendahnya adalah 75 Hz. Laju rambat bunyi di udara adalah ……..
a.       60 m/s
b.      80 m/s
c.       100 m/s
d.      120 m/s
e.       180 m/s

15.  Nada atas pertama suatu pipa organa terbuka yang panjangnya 20 cm beresonansi dengan pipa organa tertutup pada nada atas kedua. Berapakah panjang pipa organa tertutup ?
a.       10 cm
b.      20 cm
c.       50 cm
d.      16 cm
e.       25 cm

Selasa, 04 Juni 2013

Laporan Praktikum Fisika I : Gerak Jatuh Bebas


Laporan Praktikum Fisika I

by : Mohamad Jomka Eka Sulaki

A.      Judul
Gerak Jatuh Bebas.

B.       Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami karakteristik gerak jatuh bebas dan dapat menentukan percepatan gerak jatuh bebas.

C.      Teori Dasar
Gerak Jatuh Bebas (GJB) termasuk dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), hanya saja benda bergerak karena dijatuhkan ke bawah dengan kecepatan awal nol (bukan dilempar ke bawah). Dalam kasus ini, percepatan yang bekerja adalah percepatan gravitasi bumi (g), sehingga persamaan GLBB yang awalnya :
Vt = V0 + a∙t
S = V0∙t + ½ a∙t2
Vt2 = V02 + 2a∙s
Pada gerak jatuh bebas S = h, V0 = 0 dan a = g maka persamaan diatas akan menjadi :
Vt  = g∙t
h   = ½ g∙t2
Vt2 = 2g∙h
Keterangan :
Vt = Kecepatan akhir (m/s)
V0 = Kecepatan awal (m/s)
a  = Percepatan benda (m/s2)
t  = waktu (s)
g  = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
s   = Jarak (m)
h  = Ketinggian (m)
Energi mekanik pada gerak jatuh bebas :
Em = Ep + Ek
Misalnya, sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h di bawah pengaruh gravitasi. Pada ketinggian tersebut, benda memiliki energi potensial Ep = m.g.h dan energi kinetik Ek = 0. Energi mekanik di titik A (titik awal) adalah:
EmA= EpA + EkA
EmA= m.g.h + 0 = m.g.h
Pada saat benda bergerak jatuh, tingginya berkurang dan kecepatannya bertambah. Dengan demikian, energi potensialnya berkurang, tetapi energi kinetiknya bertambah. Tepat sebelum benda menyentuh tanah (di titik B), semua energi potensial akan diubah menjadi energi kinetik. Dapat dikatakan energi potensial di titik B, EpB = 0 dan energy kinetiknya EkB = 1/2m.vB2, sehingga energi mekanik pada titik tersebut adalah:
EmB = EpB + EkB
EmB = 0 + ½ m vb2
EmB =  ½ m vb2
Dengan demikian, dapat dikatakan jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda, maka energi mekanik besarnya selalu tetap.
Contoh dari gerak jatuh bebas adalah sebuah apel yang jatuh dari ketinggian pohon. Apel yang jatuh tentu tanpa kecepatan awal. Ia jatuh semata-mata karena pengaruh dari gaya gravitasi bumi yang bekerja padanya.
Pada salah satu persamaan gerak lurus, yaitu jarak yang ditempuh benda adalah sama dengan hasil kali antara kecepatan dan waktu yang dialami benda tersebut (x = v.t) . Persamaan ini menunjukkan bahwa jika dua buah benda yang memiliki massa yang berbeda dijatuhkan secara bebas (tanpa kecepatan awal / V0 = 0) dari suatu ketinggian yang sama, maka kecepatan kedua benda ketika tiba di tanah adalah sama. Jika kecepatan kedua benda sama, maka waktu yang dibutuhkan oleh kedua benda itu untuk tiba di tanah adalah sama. Waktu yang diperlukan untuk mencapai tanah dari benda yang jatuh bebas tidak dipengaruhi oleh massa benda itu. Jika kita melihat kenyataan bahwa ketika sehelai kertas dan sebuah batu dijatuhkan pada ketinggian yang sama dan ternyata batu terlebih dahulu mencapai tanah daripada kertas, itu hanyalah diakibatkan karena pada kertas bekerja gaya gesekan udara yang lebih besar. Gaya gesekan yang bekerja pada kertas bisa diperkecil dengan cara  menggulung kertas tersebut sebesar batu, sehingga gaya gesekannya kira-kira sama dengan yang dialami oleh batu.

D.      Alat dan Bahan
No. Katalog
Nama Alat
Jumlah
FPT 16.02/66
Rel Presisi
1
FPT 16.04/68
Kaki Rel
2
FME 51.40
Pewaktu Ketik
1
FME 69
Pita Ketik
1
FME 27.01
Beban Bercelah dan Bergantung
1 set
GMM 221
Mistar Pita, 3m
1
KAL 99/10-025
Kabel Penghubung 25 cm, Hitam
1
KAL 99/20-025
Kabel Penghubung 25 cm, Merah
1

Jepit  Kertas
1

Kertas Manila
1

Selotip
1 rol

Power Supply
1 unit

E.       Cara Kerja
Karena percepatan jatuh bebas cukup besar, sebaiknya perlu menempatkan benda dan pewaktu ketik pada tempat yang berkedudukan cukup tinggi, misalnya pada ketinggian 1,5 meter atau lebih agar data yang diperoleh mencukupi sehingga dapat dianalisis dengan baik.
a.    Persiapan percobaan
1.        Tempatkan pewaktu ketik pada salah satu ujung rel presisi.
2.        Pasang pita ketik pada pewaktu ketik melalui alur pita.
3.        Gantungkan kaitan penggantung beban pada ujung pita dengan cara melipat ujung pita di sekeliling kaitan, dan menyemat ujungnya menggunakan penyemat (selotip).
4.        Atur rangkaian alat yang tadi telah disusun di atas meja.
5.        Atur pita ketik sedemikian rupa sehingga pita dapat bergerak bebas dengan sedikit mungkin hambatan.
6.        Sambungkan kedua kabel (merah dan hitam) yang telah disiapkan kepada power supply.
b.    Langkah-langkah percobaan
1.        Tahan pita ketik untuk mencegah pita bergerak dan upayakan agar beban menggantung bebas.
2.        Hidupkan pewaktu ketik dengan mengalirkan arus listrik melalui power supply, dan lepaskan pita ketik agar beban jatuh bebas.
3.        Matikan pewaktu ketik sesaat setelah beban smpai di lantai.
4.        Amati titik-titik ketikan pada pita ketik. Interpretasi (beri arti) jenis gerakan beban yang jatuh bebas tersebut. Tulis interpretasi Anda pada data percobaan.
5.        Potong atau tandai pita ketik yang masing-masing panjanganya lima ketik.
6.        Buatlah kurva laju-waktu pada kertas manila.
7.        Pada kurva laju-waktu tersebut, hubungkan titik tengah ujung atas kertas hingga membentuk garis lurus.
8.        Dari kurva laju-waktu, tentukan percepatan benda yang bergerak jatuh bebas dengan mengukur ∆v dan ∆t. Catat hasilnya pada data percobaan, dan sesungguhnya hasil yang didapat adalah percepatan gravitasi benda (beban).
9.        Ulangi langkah percobaan seperti di atas untuk menentukan percepatan gravitasi beban yang berbeda-beda besarnya (0,050 kg, 0,100 kg, dan 0,200 kg).
10.    Asumsikan pewaktu ketik bergetar dengan perioda 1/50 atau 0,02 s. Ubah percepatan yang didapatkan kedalam satuan m/s2.
F.       Data Percobaan
1.      Benda ke-1
·         Massa = 0,050 kg
·         Jumlah ketikan pada pita = 15 ketik
No.
Interval / 5 ketik
Jarak / 5 ketik (cm)
∆t / 5 ketik
1
lima ketik ke-1
3,9
0,1
2
lima ketik ke-2
11
0,1
3
lima ketik ke-3
18,3
0,1
Jumlah ()
∑x = 33,2
∑t = 0,3

 
2.      Benda ke-2
·         Massa = 0,100 kg
·         Jumlah ketikan pada pita = 15 ketik
No.
Interval / 5 ketik
Jarak / 5 ketik (cm)
∆t / 5 ketik
1
lima ketik ke-1
6
0,1
2
lima ketik ke-2
14,4
0,1
3
lima ketik ke-3
23,2
0,1
Jumlah ()
∑x = 43,6
∑t = 0,3

 
3.      Benda ke-3
·         Massa = 0,200 kg
·         Jumlah ketikan pada pita = 15 ketik
No.
Interval / 5 ketik
Jarak / 5 ketik (cm)
∆t / 5 ketik
1
lima ketik ke-1
6,15
0,1
2
lima ketik ke-2
15,4
0,1
3
lima ketik ke-3
24,4
0,1
Jumlah (∑)
∑x = 45,95
∑t = 0,3


G.      Perhitungan
1.      Mencari waktu tiap lima ketikan.
Frekuensi dan perioda mempunyai hubungan sebagai berikut :

f = 1/T dan f = n/t          1/T = n/t          t = n∙T

Ket :
f          = frekuensi (Hz)
T         = perioda (s)
t          = waktu (s)
n         = jumlah ketikan

Bila diketahui perioda (T) sebesar 1/50 atau 0,02 s dan jumlah ketikan (n) adalah 15 ketikan pada masing-masing beban, maka waktunya (t) sebesar 0,02 (T) ∙ 15 (n) = 0,3 s, dan untuk tiap interval 5 ketik waktunya (t) adalah 0,02 (T) ∙ 5 (n) = 0,1 s.

2.      Mencari ∆v.
∆v = vakhir – vawal = ∑x / ∑t
a.       Beban dengan massa 0,050 kg
∆v = ∑x / ∑t         = 33,2 / 0,3
                             = 110,66… cm/s
b.      Beban dengan massa 0,100 kg
∆v = ∑x / ∑t         = 43,6 / 0,3
                              = 145,33… cm/s
c.       Beban dengan massa 0,200 kg
∆v = ∑x / ∑t         = 45,95 / 0,3
                              = 153,16… cm/s



3.      Mencari percepatan gravitasi.
a = ∆v / ∆t……(cm/(5 ketik)2)
a.       Beban dengan massa 0,050 kg
a   = ∆v / ∆t
     = 110,66… / (0,3)2
     = 1229,55… cm/s2
b.      Beban dengan massa 0,100 kg
a   = ∆v / ∆t
     = 145,33… / (0,3)2
     = 1614,81... cm/s2
c.       Beban dengan massa 0,200 kg
a   = ∆v / ∆t
     = 153,166... / (0,3)2
     = 1701,85... cm/s2

Dari hasil perhitungan di atas kita bisa membuat tabel sebagai berikut :
Massa
Δv[cm/(5ketik)]
Δt ( 5 ketik )
a = Δv/ Δt = .....cm/( 5 ketik)2
a = .........m/s2
0,050 kg
110,66…
0,3
1229,55…
12,29…
0,100 kg
145,33…
0,3
1614,81…
16,14…
0,200 kg
153,16…
0,3
1701,85…
17,01…

H.      Pembahasan
1.      besarkah ( lebih besar daripada 10%-kah ) perbedaan percepatan jatuh bebas  benda-benda yang massanya  yang berbeda-beda yang digunakan diatas ? atau tidak besarkah perbedaannya ?

Jawab :
a2/a1 x 100 %   = 16,14/12,29 x 100%
                                    = 1,31 x 100 % = 131 % - 100 % = 31 %
a3/a2 x 100 %   = 17,01/16,14 x 100%
                        = 1,05 x 100 % = 105 % - 100 % = 5 %
a3/a1 x 100 %   = 17,01/12,29 x 100 %
                        = 1,38 x 100 % = 138 % - 100 % = 38 %
Ket :
a1  = percepatan benda dengan massa 0,050 kg
a2  = percepatan benda dengan massa 0,100 kg
a3  = percepatan benda dengan massa 0,200 kg

2.      Jika untuk percobaan ini diberikan toleransi sebesar 10% terhadap kemungkinan adanya kesalahan, dapatkah dikatakan bahwa percepatan akibat gravitasi tidak bergantung pada massa benda ?

Jawab :

Berdasarkan hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa massa sebuah benda tidak berpengaruh pada percepatan benda yang jatuh bebas. Karena dapat dilihat bahwa dengan beban yang mempunyai massa yang berbeda-beda, percepatan yang dialami tidak jauh berbeda nilainya. Perbedaan hasil yang didapat bisa saja terjadi karena adanya beberapa kesalahan yang dilakukan ketika melakukan percobaan.

I.         Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa pada gerak jatuh bebas, tidak dipengaruhi oleh massa benda yang mengalami gerak jatuh bebas tersebut. Percepatan yang didapat dari percobaan di atas yang menggunakan benda dengan massa berbeda-beda adalah tidak jauh berbeda. Perbedaan hasil yang didapat bisa diakibatkan karena terjadinya kesalahan saat melakukan percobaan. 
Daftar Pustaka

Hamidah, Ida. 2009. Fisika I. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Haryadi, Bambang. 2009. Fisika. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Ishaq, Mohamad. 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Modul Praktikum Fisika. Pudak Scientific